Pro :
Basic Set Up
A. WB : white balance
Hindari Auto White Balance
2. ISO
Belum tentu ISO rendah lebih halus dari ISO tinggi tapi yang pasti ISO tinggi akan lebih noise ISO yang digunakan : 160,320,640,max 800
3.SHUTTER
Shutter gunakan tidak kurang dari 1/50 = motion picture ( film )
Jika menggunakan lebih dari 1/50 efek motion akan lebih terlihat
Untuk obyek yang bergerak cepat gunakan 1/125 agar detail gbr lebih terlihat
4.PICTURE STYLE
Dengan picture style bisa membuat gambar sesuai dengan keinginan kita / ciri kita
Lebih baik dilakukan dengan picture syle editor baik saat post pro atau membuat sendiri dengan diawali foto berformat RAW
5.CAMERA HANDLING
Karena DSLR di disain untuk foto, maka perlu camera support yang mendukung spt :
Canon 550D IndonesiaDokumen
- Hasil / output dari DSLR hampir sama dengan Camera professional / Motion picture (film)
- Bentuk DSLR lebih kecil dan ringan
- Memudahkan dalam perijinan untuk mengambil gbr di tempat2 yang sulit ( bbrp lokasi diluar negeri, di dalam kereta / bus)
- Memungkinkan untuk menggunakan berbagai macam lensa
- System kompresi file lebih tinggi codec H264 shg file lebih kecil
- Mampu mendapatkan footage yang bagus dalam kondisi low light dan Depth of field yang bagus pula
- Banyak pilihan frame rate 24 fps,25 fps,30 fps,50 fps,60 fps, shg bias menghasilkan gbr yang lebih indah dan memungkinkan mendapatkan slowmotion picture yang halus
- Body DSLR yang cenderung lebih ringan memperbesar resiko gambar goyang ,jika tidak didukung dengan piranti tambahan spt tripod / steadycam / glidecam,dll
- Dengan system kompresi file yang tinggi mengakibatkan adanya data luminance yang turun. Maka dalam post pro harus benar2 hati2 dalam melakukan colour grading maupun mengatur saturasi gambar.
- Lensa dengan aperture yang besar mayoritas bukan lensa zoom sehingga harus lbh fleksibel dalam menentukan angle,komposisi,dll
- Saat merubah frame rate otomatis akan merubah resolusi gambar
- Tidak bisa merekam video lebih dr 12 menit
- Jika menggukanakan 50 fps harus diconvert lagi dengan menggunakan cinema tools,twixtor,dll
- Rata2 tidak mempunyai mic yang bagus dengan standart input XLR
Basic Set Up
A. WB : white balance
Hindari Auto White Balance
- selalu usahakan set White balance dengan kondisi cahaya di lokasi
- Bila menggunakan AWB akan mengakibatkan adanya perubahan warna pada video karena sensor akan selalu menangkap suhu Kelvin yang berbeda-beda.
- Bila menggunakan AWB akan menyulitkan proses post production
2. ISO
Belum tentu ISO rendah lebih halus dari ISO tinggi tapi yang pasti ISO tinggi akan lebih noise ISO yang digunakan : 160,320,640,max 800
3.SHUTTER
Shutter gunakan tidak kurang dari 1/50 = motion picture ( film )
Jika menggunakan lebih dari 1/50 efek motion akan lebih terlihat
Untuk obyek yang bergerak cepat gunakan 1/125 agar detail gbr lebih terlihat
4.PICTURE STYLE
Dengan picture style bisa membuat gambar sesuai dengan keinginan kita / ciri kita
Lebih baik dilakukan dengan picture syle editor baik saat post pro atau membuat sendiri dengan diawali foto berformat RAW
5.CAMERA HANDLING
Karena DSLR di disain untuk foto, maka perlu camera support yang mendukung spt :
- Tripod video
- Camera Rig
- Follow Focus
- Video monitor
Canon 550D IndonesiaDokumen